Latar Belakang

Manusia Indonesia Berkualitas

Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh Kualitas manusianya. Yaitu manusia yang berkarakter, mandiri, terampil, berwawasan, kreatif, produktif, berbudaya, percaya diri, sehat, dan berpengetahuan. Satu paket kualitas itulah yang akan menentukan tingkat kesejahteraan bangsa, baik individual maupun kolektif.

Seorang manusia berkualitas tidak terjadi dengan sendirinya. Ia harus tumbuh dan berkembang sejak usia dini dalam keadaan yang mendukung. Bahkan sejak sebelum ia tercipta. Yaitu melalui orangtuanya, khususnya ibu, yang harus memiliki kondisi memadai sebagai perangkat reproduktif yang sehat.

Kualitas bukan sekadar impian, cita-cita, hasil, apalagi wacana. Kualitas pula harus menempuh proses panjang dan banyak, berawal dari kesadaran, kemauan, keteguhan, ketulusan, ilmu pengetahuan, dan keterampilan.

Pengetahuan, Ilmu, dan keterampilan yang berdasarkan fitrah-Nya, yang terikat dalam sistem management-Nya.
Bagi manusia, Allah telah menyediakan sarana mendasar, yaitu pendengaran, penglihatan dan hati serta akal dan pikiran, yang akan menentukan perilakunya; yaitu perbuatan, langkah, dan ucapan.

Disamping itu, kualitas takkan pernah diraih tanpa pembiasaan yang akan membawa kepada gaya hidup, diawali dengan kesempatan dan pengenalan. Melalui proses pengalaman dan penjelajahan. Faktanya, sebagian besar warga masyarakat Indonesia masuk kedalam kategori miskin atau pra-sejahtera. Sebagai akibat dari minimnya kualitas-kualitas di atas.

Berkat ilham-Nya, yayasan alang alang dibentuk 25 tahun yang lalu. Dengan mendahulukan kaum termarjinalkan sebagai sasaran utama, yayasan alang alang menyediakan sejumlah kegiatan dan program komprehensif dalam konteks dan tugas yang besar, yaitu mensejahterakan manusia Indonesia. Yayasan alang alang menyelenggarakan kegiatan dan program yang aplikatif yang disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap kelompok. Pada saatnya dapat dilaksanakan secara swadaya, oleh kelompok masyarakat itu sendiri; baik dari segi penyediaan sumber daya manusia, mau pun pembiayaan.